Senin, 08 Agustus 2011

Education for Sustainable Development

          Educational for Sustainable Development (EfSD) atau Pendidikan untuk Pembangunan Berkelanjutan adalah sebuah proses belajar (atau pendekatan pengajaran) berdasarkan cita-cita dan prinsip-prinsip yang mendasari keberlanjutan untuk mendorong orang dalam mengembangkan sikap, keterampilan, dan pengetahuan sehingga dapat membuat keputusan dan untuk bertindak berdasarkan keputusan tersebut. EfSD juga dapat diartikan sebagai pendidikan yang mempunyai wawasan dan konsep lebih luas daripada sekedar ilmu pengetahuan.


          Awalnya, EfSD ini dicetuskan oleh Prof. Dr. Hans J. A. Van Ginkel yang merupakan seorang mantan rektor United Nations University dan Staf Ahli Sekjen United Nations University. Beliau mencetuskan ide mengenai Pendidikan untuk Pembangunan Berkelanjutan ini karena didasari oleh beberapa latar belakang, seperti :


a. Populasi manusia yang semakin meningkat
b. Perkembangan IPTEK yang terus berkembang
c. Respect manusia yang semakin berkurang terhadap lingkungan


          Adapun tujuan dari terbentunya EfSD ini, khususnya untuk Indonesia adalah :

a. Terbangun kapasitas komunitas/bangsa yang mampu membangun, mengembangkan, dan mengimplementasikan rencana kegiatan yang mengarah kepada sustainable development.

b. Mendidik manusia agar sadar tentang individual responsibility, menghormati hak-hak orang lain, alam, dapat menentukan pilihan/keputusan yang bertanggungjawab, dan mampu menimbang semua itu dalam tindakan nyata.

c. Menumbuhkan komitmen untuk menciptakan dunia yang lebih aman dan nyaman, baik sekarang maupun di masa mendatang.

           Pendidikan ini, memiliki 3 pilar utama yang dapat menjadi acuan sehingga pelaksanaannya terjadi secara efektif. Adapun 3 pilar tersebut yakni :

a. Ekonomi
-->Pertumbuhan yang berkesinambungan
     Terjadinya persamaan antara hak dan kesempatan
     Keseimbangan antara produksi dan konsumsi

b. Lingkungan
-->Keseimbangan beberapa sistem

c. Sosial.
-->Adanya hubungan yang harmonis, selaras, dan juga rasa empati
     Terwujudnya demokrasi dan partisipasi
     Serta keadilan sosial

              Adapun karakteristik yang menjadi ciri dari EfSD ini adalah :


a. Pendekatan kolaboratif dan partisipatif
b. Fokus pada kualitas
c. Mengeksplorasi ilmu
d. Berpikir sistemik secara holistik
e. Fokus untuk menciptakan masa depan yang berkelanjutan

         Menurut saya, yang diharapkan dari terciptanya pendidikan serupa ini adalah agar masyarakat khususnya Indonesia dapat mengerti pendidikan, sekaligus pendidikan berbasis lingkungan untuk mencapai kehidupan lingkungan yang lebih baik.